MUBA BER-TASSAWUF NEGRI MAKMUR

OPINI



sumber : pecihitam.org 


     Pembahasan kali ini, penulis akan membahas tentang tassawuf. timbul pertanyaan dari kalangan masyarakat, apa itu tassawuf ? kemudian apa manfaat dari orang yang belajar tassawuf ? selanjutnya ada yang bertanya lagi, apakah tassawuf bagian daripada agama ? pembahasan dan pertanyaan ini tentunya sudah sering di bahas oleh para ulama; baik ulama Indonesia, India, Mesir,Yaman, Mekkah dan Madinah. menurut pendapat ulama fanomenal saat ini dan banyak mengisi kajian-kajian agama yakni Dr. Abuya  Al-ustadz Arrazy Hasyim, M.A ; " Jika mempelajari agama Islam jangan lupa akan empat hal. yakni; 1. Syariat 2. Aqidah 3. Akhir Zaman 4. Tassawuf. selain perkara-perkara bagian pelajaran agama Islam lainnya. 

    Berbicara masalah daerah Muba, daerah ini merupakan bagian dari provinsi sumatera selatan. sebelum masuk menjadi bagian negara Indonesia. sumatera selatan dahulunya dibawah naungan pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam. Pusat pemerintahannya di kota Palembang. Musi Banyuasin dahulunya bernama Musi Ilir dibawah Kerisedenan Palembang. pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam , banyak sekali pelajar-pelajar agama di utus oleh sultan palembang untuk belajar agama ke Hijaz/ Mekkah . salah satu ulama populer dan mendunia dari palembang yakni Syeikh Abdul Somad Al-falimbani yang besar dan terkenal di Mekkah. kembali lagi ke daerah Muba , banyak juga ulama-ulama besar dari daerah ini, salah satunya Abuya H. Abdul Rasyid Siddiq Al-Hafidz murid dari Syeikh Sayyid Ahmad Hamid At-Tiji. beliau belajar di Mekkah selama 26 tahun.

    Jika mengutip dari perkataan Bupati pertama Musi Banyuasin yakni Kapten Usman Bakar sahabat dari pejuang Qori Ujud dan H. Abdul Somad Sekayu. yang dapat di temukan dari cerita-cerita masyarakat , memang Muba ini merupakan Tanah Keramat/ber-karomah. Jika di Teliti dan terjun lapangan ke desa-desa Muba yang penghuninya masyarakat asli Muba di pinggiran-pinggiran Musi dan talang-talang yakni Suku Musi Melayu. Terdapat banyak sekali makam-makam keramat /karomah ulama yang menyebarkan Islam di Muba. contoh di Sekayu ada makam keramat/karomah puyang Depati yang asalnya dari India. ada di pertengahan desa Karang Anyar dan Karang Waru Muba yakni makam Lebeh Yusuf Bin Sayyid Ali , asalnya dari Aceh Pasai dan Saudi Arabia. Kemudian di Desa Kayuare dibelakang Wisma Atlit Sekayu , ada makam Puyang Ibrahim yang asal usulnya dari Irak. ada juga makam Keramat Panjang di Desa Sukarami. di kaji secara mendalam di dunia pesantren, biasanya jika ada ulama meninggal dan mempunyai karomah/makamnya menjadi karamat bisa di pastikan ulama tersebut pernah mempelajari ilmu Tassawuf . dan ulama yang bertassawuf banyak yang menjadi Walliyullah/kekasih-kekasih Allah Swt. karna sudah jelas bahwa ulama adalah pewaris para nabi. pada zaman 2022 ini dan kedepannya, semoga ajaran ilmu Tassawuf dapat di pelajari kembali oleh masyarakat Muba, sehingga negri ini menjadi negri yang makmur dan berkah.

    Selanjutnya, pasti orang bertanya-tanya, apa makna Tassawuf itu, apakah orang yang mempelajarinya sesat. tidak saudara-saudara, orang ber-tassawuf tidak akan gila. namun orang-orang yang bertassawuf pasti hidupnya damai, tenang, berkah , di cintai masyarakat dan di Ridhoi Allah Swt. pemimpin dan pencetus bertama ormas Muhammadiyah yani K.H Ahmad Dahlan ber-tassawuf, gurunya Syeikh Sholeh Darat Semarang merupakan Mursyid Thariqah Syaziliyah, sehinya dari muridnya inilah berkembang pesat Muhammadiyah sampai mendunia saat ini. karna kegila-an positif K.H Ahmad Dahlan , maka Muhammadiyah mempunyai banyak lembaga pendidikan dan rumah sakit. hal inilah yang harus di contoh oleh kader-kader Muhammadiyah, seharusnya mempelajari Islam secara kaffah dan ber-tassawuf seperti pendirinya dahulu. begitu juga dengan pendiri Ormas Nahdatul Ulama yakni K.H Hasyim Asy'ar i, beliau sangat jelas bert-tassawuf , beliau ber-tariqah Qodiriyah. dari kejeniusan beliau dalam perkembangan dakwah banyak sekarang pesantren-pesantren dan universitas-universitas Nu di Indonesia. 

     Mengutip dari Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali; Tassawuf di maknai sebagai ketulusan kepada Allah dan pergaulan baik sesama manusia. hal ini sulit dan susah di peraktekan. seharusnya sebagai hamba Allah, hendaknya melakukan segala sesuatu baik hablum minal-Allah dan hablum minan-nas harus tulus karna Allah Swt, sehingga mendatangkan kebaikan-kebaikan. tidak hanya itu, selayaknya bergaul di tengah-tengah masyarakat, lembaga pemerintahan , dunia organisasi, dunia pendidikan harus dengan Akhlak yang baik.

    Kesimpulannya, jika suatu negri ingin berkah;maka jika pemimpinya, masyarakatnya, pemudanya , hendaknya belajar Islam secara kaffah walaupun itu bukan bidangnya, akan tetapi peduli dengan hal-hal ajaran yang di anutnya terutama Islam. terlebih baik lagi hendaknya mempelajari ilmu Tassawuf yang pernah di ajarkan oleh para ulama-ulama sholeh, yang takut kepada Allah Swt.


Penulis : Muhammad Yusuf Halendra

             - Alumni MTS, MA Ponpes Himmatul'Aliyah Depok, Jakarta

             - Alumni Ilmu Hubungan Internasional  Fakultas Fisip UMM Malang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH PERJUANGAN ULAMA SUMSEL ; ABUYA SYEIKH K.H ABDUL RASYID SIDDIQ AL-HAFIDZ