Membumikan Al-Qur'an Di Daerah Kecamatan Lawang Wetan,Muba,Sumsel,Indonesia

Membumikan Al-Qur'an Di Daerah Kecamatan Lawang Wetan,Muba,Sumsel,Indonesia 


Opini



               Pada tema waktu ini, penulis ingin membahas tentang keagungan Al-qur'an , Mujizat Al-qur'an, Kesuksesan orang-orang yang mengamalkan Al-qur'an di dunia dan akhirat dan terakhir membumikan Al-qur'an di daeran Kecamatan Lawang Wetan, Muba, Sumsel.

              Pertama, keagungan Al-qur'an. sebagai masyarakat awam,intelektual,akademisi,terdidik, apa sebenarnya yang mutlak dapat diambil dari keagungan dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari? salah satu keagungan Al-quran yakni tidak ada irama suara yang paling indah kecuali irama Al-quran , jika dilantunkan dengan baik. Al-qur'an dapat menjadi penyejuk hati, menghilngkan keresahan hati,Al-qur'an menghilangkan rasa stress, Al-qur'an dapat mendaimakan segala problem kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Al-qur'an sangat ilmiah. hal ini dapat di ambil dari sumber pernyataan Dekan Fakultas Usuludin Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir yakni; Prof Abdul Fattah. menurut sumber berita Republika.co.id; Prof Abdul Fattah mengatakan bahwa : ulama terdahulu/salaf yang percaya terhadap Al-quran mengandung tema-tema ilmiah adalah Imam Ghazali. Imam Ghazali merupakan ulama besar yang pernah dimiliki oleh ummat Islam. gelarnya Imam Ghazali yakni Hujjatul Islam, dan karya monumentalnya adalah Ihya Ulumudin.

          Kedua, Mukjizat Al-quran. Al-Qur'an di turunkan kepada manusia paling sempurna, penyelamat dunia dan akhirat, perindu bagi sang pecinta, pengobat kerinduan bagi para pecinta yakni Nabi Muhammad Saw. Ia adalah pemberi syafaat di akhirat kelak bagi ummat Islam. Sabda-sabda nya menjadi hujjah yang paling monumental. Gaya memimpinnya menyatukan, sangat adil dan bijaksana. dan terakhir Nabi Muhammad Saw adalah sangat merindukan saudaranya di akhir zaman yakni mereka yang mengamalkan ajarannya dan terus ber-sholawat padanya.

          Ketiga, kesuksesan dunia dan akhirat orang-orang yang mengamalkan Al-qur'an. percayalah dan harus diyakini secara sungguh-sungguh bahwa orang yang berpegang teguh pada Al-qur'an pasti sukses. mereka yang mempelajari Al-qu'an pasti sukses. orang yang membacanya pasti sukses. orang yang mengajarkannya pasti sukses. orang menghapalnya pasti sukses. orang yang memahami dan mengamalkan makna dan isi kandungannya pasti sukses. oleh karna itu , jadikanlah Al-qur'an pegangan dalam hidup. terlebih di zaman sekarang ini, zaman akhir zaman.

              Keempat, Membumikan Al-qur'an di daerah Kecamatan Lawang Wetan. Lawang Wetan merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel. dahulunya daerah ini pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam di Pimpin oleh Kepala Marga Lawang Wetan yakni Pangeran H. Abdul Wahab, yang merupakan masih keturunan Aceh dan Saudi Arabia.

            Mengapa Al-qur'an harus di amalkan dan menyentuh daerah Lawang Wetan? Jika di teliti dan dibuktikan secara History , daerah ini dahulu pada zaman Marga Lawang Wetan , ada ulama besar yang lahir dan belajar di Mekkah dari daerah ini. beliau adalah Abuya Syeikh H. Abdul Rasyid Siddiq Al-Hafidz. lahir tahun 1905-1992 M. 26 tahun belajar di Mekkah, salah satu gurunya yakni Syeikh Sayyid Ahmad Hamid Hijazi At-tiji/Syeikh At-tiji. Abuya Syeikh H. Abdul Rasyid Siddiq Al-hafidz waktu masih belia di bawa oleh orang tuanya dari perahu/motor air/kapal sungai Musi Marga Lawang Wetan menuju Palembang dan Mekkah Al-Mukkaromah untuk belajar agama. umur 13 tahun beliau sudah hapal Al-qur'an. dari sini dapat dijadikan pelajaran bahwa ada putra asli daerah Lawang Wetan yang menjadi ulama Al-qur'an. di zaman sekarang ini, praktek mengamalkan Al-qur'an harus di bangkitkan kembali di daerah ini. semoga banyak pesantren-pesantren Al-qur'an di daerah ini yang ber-sanad sampai ke Rosul Muhammad Saw. dan masyarakatnya semoga sangat mencintai Al-quran sebagai bekal keselamatan dunia dan akhirat.

              Kesimpulannya, marilah kita menjadikan Al-qur'an sebagai pegangan hidup untuk kebahagian dunia dan akhirat. 


Penulis : Muhammad Yusuf  Halendra

              - Alumi Pondok Pesantren MTS, MA Himmatul'aliyah, Depok, Jakarta

              - Alumni Ilmu Hubungan Internasional,Fisip UMM, Malang, Jawa Timur, Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH PERJUANGAN ULAMA SUMSEL ; ABUYA SYEIKH K.H ABDUL RASYID SIDDIQ AL-HAFIDZ